Rabu, 19 Agustus 2009

saat aku sediih, duluu

Mengapa ku harus berpisah dengan-mu
Kurasa ku tlah rela, rela segalanya
bahkan ku rela melakukan apapun

perpisahan kita tidaklah semestinya terjadi
teganya kau berdua dengannya, ketika diriku masih menjadi bagian nafasmu
kukira dirimu hanya bermain cinta, dengan kekasihmu itu

namun, sakitnya hatiku, perihnya batinku, pilunya rasaku
mendengarmu mengatakan bahwa kita tak bisa bersama lagi
sekejap, hidupku berubah, jantungku brhenti berdetak, dan itu karenamu
kuresapi renungan panjangku tentang sosokmu
yang membuat diriku menggila,

sudahlah, sayang . . . kucoba relakanmu, namun hatiku tak pernah rela
kuterus meresapi renungan panjangku, hingga akhirnya kucoba cari dirimu
akhirnya kutemukan dirimu
yang sedang terpuruk dan tersiksa oleh kehidupanmu sendiri
kucoba ulurkan tangan, dan ku berhasil meraihmu kembali
kau tersenyum, membalas senyumanku

kucoba resapi dirimu, dirimu yang selalu bisa membuatku melakukan segalanya
apa yang terjadi padamu, sayang ?
kau tuturkan nada-nada empati yang membuatku trus menitikkan airmata
kapan terakhir kali aku bersamamu, mengapa hal ini bisa terjadi, sayang ?
mengapa kau bisa terluka sedalam ini ?

waktu tlah merubah segalanya, dan merubah sayangku yang ku kenal
bahkan akupun berubah karena waktu dan dirimu,
sudahlah sayang, jangan sedih, aku pasti kan rengkuh jiwamu
seerat yang kau pinta, sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar